Ringkasan Kotbah Ibadah Raya GPPS J-GM 18112018

INVESTASI HIDUP BERNILAI KEKAL
Matius 16:19 (TB) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Modal utama untuk investasi ke Sorga adalah standar hidup bernilai kekal. Sedangkan hal-hal yang bersifat fana tidak memberikan sumbangsih atau kontribusi apapun di Sorga. Apakah standar hidup yang bernilai kekal itu? Yakni hidup seperti Kristus yang telah hidup (1 Yoh. 2:6). Kehidupan Kristus merupakan aset atau kekayaan rohani buat kita selama hidup di dunia ini.

Kita akan belajar tentang aset rohani yang bernilai kekal sebagai modal investasi ke Sorga, yaitu tentang: Hidup dalam Kekudusan (1 Pet 1:15-16). Istilah Kudus dalam bahasa Ibrani “qodhes” dan dalam bahasa Yunani “hagios”, berarti dipisahkan dari dunia (pola hidup duniawi yang berpotensi dosa) dan dikhususkan bagi Allah.

Alasan mengapa kita harus hidup kudus?
1. Karena hidup dalam kekudusan adalah kehendak Allah (1 Pet. 1:15-16)
2. Karena hidup dalam kekudusan merupakan panggilan sorgawi (Ibr. 3:1)
3. Karena hidup kita adalah Bait Roh Kudus, Bait Allah, tempat Allah berdiam (1 Kor. 6:15,19; 3:17) .

Adapun realisasi hidup kudus, adalah sbb.:
1. Hidup berkenan kepada Allah (Rm. 12:1-2).
Wujud dari karakter kudus adalah gaya hidup berkenan kepada Allah. Di ayat tersebut menunjukkan bagaimana kita hidup berkenan kepada Allah, yaitu:
a. Mempersembahkan (parastesai) tubuh sebagai “kurban” (bicara tentang: proses mematikan kedagingan yg berdosa, seperti domba kurban yang disembelih).
b. Persembahan tubuh kita meniliki nilai penyembahan kepada Allah.
c. Memiliki paradigma hidup yang menyenangkan hati Allah, yaitu kehidupan berbeda dengan pola dunia yang berdosa.

2. Hidup sebagai Hamba Allah atau Hamba Kebenaran (Rm. 6:22).
Wujud karakter dari kudus adalah gaya hidup sebagai hamba Allah, sebagai hamba Allah / Kebenaran. Nilai hidup yang tercermin adalah aktualisasi hidup dalam kebenaran, selalu tunduk pada otoritas dan kehendak Allah.

3. Hidup Berdamai (Ibr. 12:14).
Wujud dari karakter kudus adalah gaya hidup suka berdamai. Berdamai dengan sesama adalah suatu karakter dan bahasa kekudusan, yang tentu saja di dalamnya mengandung makna kasih, pengampunan, rekonsiliasi dari kesalahpahaman dengan sesama, dsb. karena sesungguhnya damai itu indah dan menyejukkan, menentramkan, menenangkan, dsb.

Kesimpulan:
Investasi hidup yang bernilai kekal adalah hidup dalam kekudusan, dan realisasi hidup kudus adalah gaya hidup yang berkenan kepada Allah, gaya hidup yang berdamai dengan semua orang dan gaya hidup sebagai hamba Allah atau hamba kebenaran.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Oleh: Pdt. Marvel M. Rawung, S.Th. (Gembala Jemaat GPPS J-GM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini